Apabila Doa Termakbul di Tanah Suci

Assalamualaikum

Tak tahu macam mana nak start entry. Even perkara ni dah happened past few weeks tapi it still bothering me - a bit la. Apa anda rasa jika doa anda dimakbulkan? Ya Allah. Rasa macam pertanyaan yang nonsense kan. I guess, at the moment that you know Allah do listen to you, memang akan rasa happy dan bersyukur. Tapi bila doa kita sampai sekarang tak termakbul, bukan bermakna Allah itu tak mendengar doa kita. 

Kalau nak ikutkan, I don't really think about it tapi memang la ada terselit doa - doa yang menghala ke arah tu. Okay. Anda mesti rasa apa la yang dia nak sampaikan ni kan? Herm. As a human being, doa kebahagiaan dunia dan akhirat adalah normal kan? And, me, as a normal human being pon akan minta doa kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Orang cakap, nak dapat dunia, kejarla akhirat sebab akhirat itu kekal dan dunia hanyalah sementara. Jadi, bila kita kejar akhirat, InshaAllah kita dapat dunia. Haa. Bukan bermaksud yang dunia itu anda yang punya okay. 

Selalunya doa paling famous and orang akan kirim bila tahu anda akan ke Tanah Suci - doakan si dia akan menyusul ke Tanah Suci - doakan si dia cepat dapat jodoh - doakan si dia sihat walafiat - doakan si dia dapat zuriat. Yup! Ni memang antara doa yang famous tapi the most stressed out point di sini is doa untuk jodoh. 

Focus entry kali ini ialah doa untuk jodoh. Yup! I did ask for the happiness and good relationship in my prayer but among all of them, doa ni la yang tiba-tiba Allah bagi petunjuk. Tak tahu nak cakap itu petunjuk atau dugaan tapi it does happen! Haha. Rasa macam terlebih baca novel kot. Instead of baca buku-buku related to studies, I chose to read novel. Pernah tak baca novel ni? Kejora di Langit Cinta. Haaa. Maybe sebab baca novel ini before pergi Tanah Suci, my life story pon almost similar to part of the novel. Few part sahaja and bukan semua tau. To be exact - part bila di Tanah Suci. Tapi, kisah di sini bukanla happy ending macam dalam novel kan. 

Berkat doa my parent and doa si penulis, tiba-tiba di suatu petang yang hening dan ketika berada di Tanah Suci Mekah, I was proposed by someone - for REAL dan bukannya oleh pak-pak Arab yang selalu buat proposal bila kita shopping kat kedai mereka. Tahukah anda perasaan time dilamar di Tanah Suci tu macam mana? I just can't describe the words and the feeling. Memang susah nak handle bila niat anda ke Tanah Suci adalah untuk beribadat tapi tiba-tiba, something unexpected happen. If you were in my shoes, macam mana anda akan handle this situation? Mind to share with me, please! :) 

At the end of the day, I won't said that I am being ungrateful or whatever, it's just - I took it as a dugaan yang Allah bagi ketika di Tanah Suci. Jadi, next time, kalau anda ada terbaca kisah novel perempuan A dah dilamar lelaki B di Tanah Suci, ketahuila yang kisah itu memang terjadi di Tanah Suci. Kadang-kadang memang kita tak boleh nak jangka apa yang Allah akan duga dan hati manusia memang tak terduga. Bila dah jadi macam ni, terus teringat kisah novel tu. Haha. Maybe pengaruh novel tu kuat sangat kot. Bila baca dalam novel, semua macam happy je tapi bukan semua yang kita nak, kita akan dapat. Tak terlintas pon dalam hati nak jadi macam dalam novel, sekali dah merasa. Kesimpulannya, bila kat Tanah Suci ni, jagalah niat anda. Tapi pelik kan dengan aturan Allah? Semuanya di tangan Allah, kalau dah tertulis dugaan kita macam ni, just accept, redha dan try to think positive! Janganla bila Allah bagi kita untung dan happy je baru kita nak rasa kita dekat dengan Allah.

The positive side di sebalik kisah ni adalah I know that Allah do listen to me, to us, its servants. Allah do listen to our prayers, no matter how bad or how pious you are. Bayangkan kalau doa anda time di Tanah Suci itu boleh termakbul, it means yang Allah itu Maha Mendengar. Buruk atau baik seseorang itu bukanla pengukur bagi Allah dalam mendengar doa hamba-hambaNya kan? It makes me wondering, Allah menduga kita kerana Allah sayangkan kita sebagai hambaNya. Tak kisah bila anda happy atau sedih, sentiasa beringat padaNya sebab Allah rindu untuk mendengar aduan kita. Ingat kat parent or orang tersayang je boleh mengadu? Mengadula pada Allah sebab anda akan lebih tenang bila anda dah luahkan semuanya. Oh. Pernah tak anda rasa yang anda akan lagi lega bila mengadu kat Facebook? Maybe some of us will say YES and some will deny tapi apa yang anda rasa lepas dah mengadu kat Facebook? Much better or lagi rasa terbawa-bawa? Think and ask yourself. Sebab tu la kita tak digalakkan mengadu kat Facebook. Memang hakikat manusia suka kalau orang response bila mereka mengadu. Tapi, sebenarnya mengadu pada Allah adalah lebih baik sebab kita tak buat dosa sebarkan benda yang kita tak puas hati kat orang. Orang pon tak tambah dosa sebab nak join marah kita even orang itu tak tahu pucuk pangkal cerita sebenar. Jadi, kurang-kurangkan mengadu kat kawan dan lebih-lebihkan mengadu pada Allah. Kan lagi baik? :)

Okay. Mengadu dalam blog? Like what I did just now? Haha. Alamak. Maaf andai ada yang terasa tapi entry ni just nak share kisah-kisah seperti di atas kadang-kadang memang boleh terjadi. Macam-macam boleh jadi dengan kehendakNya. Like I said, human does make mistakes so forgive me and my writings. Sebenarnya, memang macam-macam jadi bila kita ni dijemput jadi Tetamu Allah tapi terima saja sebagai dugaan dan kenangan di Tanah Suci. Mahal tau nak dapat memori-memori macam ni so, keep calm and smile! :) Okay. Ini la kesinambungan dari previous entry, specially for the readers!

Jabal Rahmah

"Maka ingatlah kepada Ku, dan Aku akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada Ku dan janganlah kamu ingkar terhadap Ku. Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan dengan sabar dan solat. Sesungguhnya Allah itu berserta dengan orang yang sabar." 

Al-Baqarah (152-153)

"Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu Wahai Muhammad tentangKu, (maka jawablah) sesungguhnya Aku ini hampir. Aku menjawab seruan sesiapa yang berdoa kepadaKu apabila dia berdoa. Maka hendaklah dia menyahut seruan dan beriman kepadaKu mudah-mudahan mereka selalu berada di atas petunjuk." 

Al-Baqarah (186)

"Our Lord! Let not our hearts deviate now after you have guided us, but grant us mercy from You. Truly You are the Most Bestower."

Al-Imran (8)